Tampilkan postingan dengan label Kumpulan Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kumpulan Puisi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 15 Mei 2011

Kumpulan Puisi - Kau Takkan Pernah Ingat dan Takkan Pernah Tau

Kau Takkan Pernah Ingat dan Takkan Pernah Tau


Rinduku selalu mengalirkan namamu
Namamu selalu detakkan jantungku
Sulit kubendung naluri itu
Selalu begitu, setiap waktu
Tapi, kau tak ingat dan tak tahu
Dan akhirnya akulah yang terpuruk dalam rasa itu
Rasa yang menggebu sejak dulu, dari masa lalu
Dan kau tak pernah ingat dan tak pernah tahu
Rasa dan asaku padamu terukir begitu jelas di tulang rusukku
Mengalir deras di aliran darahku
Memukul keras membuat lebih cepat detak jantungku
Sedikitpun, kau tak ingat dan tak tahu
Seperti menghitung jutaan bintang di malam hari
Seperti menghitung rinai hujan yang jatuh ke bumi
Seperti menghitung hamparan pasir di pantai
Sampai matipun kau tak kan pernah ingat dan tak kan pernah tahu
Bahwa disini ada satu hati yang menunggu, satu jiwa yang terbelenggu

Kumpulan Puisi - Rindunya



Rindunya

Bagaimana mungkin aku terus diam kalau ini semua tak terbalas
Bagaimana bisa aku terus diam kalau ini semua menggantung
Engkau...
Yang ada di sana,
Taukah kau jika aku tulis ini
Tulis tentangmu, tentang rindumu
Engkau...
Pernahkah juga menyambut rinduku
Walau hanya dengan senyum
Tanpa harus kau ucap kata penyambutan
Engkau...
Yang ada disana
Ketahuilah aku terus merindumu
Ketahuilah aku terus menantimu
Kembali...
Kembali bersama sperti waktu itu
Waktu yang penuh canda dan bungah
Waktu yang berlalu dengan indah
Waktu yang slalu terkenang
Tuhan...
sampaikan padanya
Tentang rinduku
Tentang rindunya yang slalu kutunggu
Tentang rindunya, Tuhan...


Kumpulan Puisi - :-|

 :-|

Gerimis meringis
Tak kuasa menahan tangis
Hujan-hujan berlarian
Kabur dari pasungan mendung lelehan kaca
Yang tersudut di ujung mata
Samarkan bayang dari sosokmu
Jauh..,
Berlalu.,
Dan setelah kau prgi
Kugugurkan keheningan di gemuruh laut
Berharap masa lalu datang
Dan menghempas di dadaku
Hanya saja semua telah berubah
Menjadi angin tak terlihat
Utuh tak tersentuh
Lalu aku menyadari
Bahwa dulu aku memiliki kau
Cinta yang akhirnya lepas
Hanya desir pasir
Hanya titik air
Menjelma kau dalam bayangan semu


Kumpulan Puisi - Di Ujung Kata

Di Ujung Kata

Lengkaplah sudah sepi ini
Mengurung sendiriku
Terkulai dikunyah nelangsa yang berapi-api
Menyusuri jalanan lengang
Bersimbah angan tanpa tujuan
Dalam derap gerimis yang pongah menghujam
Terbuai wajahmu menyusup bertubi-tubi
Membawa sebaris kata bahagia
Yang menenggelamkan nurani
Diatas pengharapan tak berkesudahan
Tentang rindu kusam
Tentang cinta terbuang
Mengutip satu namamu di antara keluh kesah
Gundah gelisah, air mata, dan lara
Masihkah ada sedikit senyum darimu
Dibatas penantianku yang kini makin terbata
Jika masih ada ruang di hatimu
Untukku,sedikit saja, tolong bicaralah
Pada tanah membentang
Pada pohon-pohon rindang
Dan angin yang mengusik keangkuhan
Setidaknya biar ada tanda yg bisa kubaca dan kuraba
Janganlah sepi yang hadir
Janganlah semu yang membeku
Karena aku selalu berjalan menujumu


Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites