Tampilkan postingan dengan label Pengenalan Elektronika. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pengenalan Elektronika. Tampilkan semua postingan

Jumat, 09 Maret 2012

Rangkaian Monostable Multivibrator

Artikel Monostable Multivibrator

Monostable Multivibrator adalah suatu rangkaian yang mempunyai satu keadaan stabil. Yaitu niali output = 0. Kalau rangkaian Monostable Multivibrator dipicu atau ditrigger oleh pulsa dari luar, maka monostable multivibrator akan mengalami keadaan quasi stabil sehingga Q menjadi 1 untuk lama waktu tertentu, lalu kemudian kembali ke keadaan stabil lagi yaitu Q=0. Yang menentukan lamanya keadaan quasi stabil berlangsung adalah nilai komponen pewakttu (timing) R dan C yang ada pada rangkaian monostable multivibrator tersebut.

Monostable Multivibrator ini memiliki satu kondisi yang stabil dan satu kondisi yang tidak stabil Pada operasi ini, pengatur waktu berfungsi sebagai satu tingkat keluaran (one shot). Disebut sebagai multivibrator monostable apabila satu tingkat tegangan keluarannya adalah stabil sedangkan tingkat tegangan keluaran yang lain adalah quasistable. Rangkaian tersebut akan beristirahat pada saat tingkat tegangan keluarannya dalam keadaan stabil sampai dipicu menjadi keadaan quasistable. Keadaan quasistable dibentuk oleh rangkaian multivibrator untuk suatu periode T1 yang telah ditentukan sebelum berubah kembali ke keadaan stabil. Sebagai catatan bahwa selama periode T1 adalah tetap, waktu antara pulsa-pulsa tersebut tergantung pada pemicu. Tegangan keluaran multivibrator ini. Kapasitor eksternal pada awalnya di isi dan kemudian dikosongkan kembali oleh suatu transistor yang berada di dalam LM555. Pada aplikasi, suatu pulsa picu negatif kurang dari 1/3 VCC di pin 2, flip-flop di set untuk menghubung-singkatkan agar terjadi pelepasan kapasitor dan menggerakan keluaran menjadi tinggi.


Cara Kerja Monostable Multivibrator


Kamis, 08 Maret 2012

Rangkaian Astable Multivibrator

Cara Kerja Astable Multivibrator

Astable Multivibrator adalah suatu rangkaian yang bagian outputnya tidak bisa stabil pada satu keadaan atau level, akan tetapi berubah-ubah secara terus-menerus dari keadaan 0 ke keadaan 1 berulang-ulang. Keadaan tidak stabil ini sering disebut sebagai keadaan quasi stabil atau semi stabil (keadaan fase running).

Astable Multivibrator ini tidak memiliki kondisi yang “mantap” jadi akan selalu berguling dari satu kondisi ke kondisi yang lain. Disebut sebagai multivibrator astable apabila kedua tingkat tegangan keluaran yang dihasilkan oleh rangkaian multivibrator tersebut adalah quasistable. Disebut quasistable apabila rangkaian multivibrator membentuk suatu pulsa tegangan keluaran sebelum terjadi peralihan tingkat tegangan keluaran ke tingkat lainnya tanpa satupun pemicu dari luar. Pulsa tegangan itu terjadi selama 1 periode (T1), yang lamanya ditentukan oleh komponen-komponen penyusun rangkaian multivibrator tersebut.

Rangkaian tersebut hanya mengubah keadaan tingkat tegangan keluarannya di antara 2 keadaan, masing-masing keadaan memiliki periode yang tetap. Jika sirkuit dihubungkan seperti ditunjukkan gambar 2.5 (pins 2 dan 6 dihubungkan). Itu akan memicu dirinya sendiri dan bergerak bebas sebagai multivibrator, rangkaian multivibrator tersebut akan bekerja secara bebas dan tidak lagi memerlukan pemicu. Multivibrator adalah suatu rangkaian elektronika yang pada waktu tertentu hanya mempunyai satu dari dua tingkat tegangan keluaran, kecuali selama masa transisi.Multivibrator astabil merupakan rangkaian penghasil gelombang kotak yang tidak memiliki keadaan yang mantap dan selalu berguling dari satu kondisi ke kondisi yang lain (free running).


Artikel Astable Multivibrator


Minggu, 04 Desember 2011

Rangkaian Kombinasional Multiplekser dan Demultiplekser

  1. Multiplekser
  2. Multiplekser adalah suatu rangkaian yang berfungsi sebagai pemilih sinyal. Sejumlah sinyal masukan diberikan ke multiplekser dan multiplekser ini dengan bantuan sinyal pengendali memilih beberapa sinyal yang jumlah masukannya lebuh kecil dari masukannya untuk kemudian disalurkan. Pada dasarnya multiplekser ini berfungsi sebagai pemilih. Suatu multiplekser digital adalah suatu rangkaian yang memilih data dari 2 pangkat N masukan dan mengarahkannya menuju sebuah keluaran tunggal. Pemilihan jalur pemindahan masukan ke keluaran itu diatur oleh suatu himpunan pemilih masukan. Multiplekser adalah suatu piranti elektronik yang berfungsi seperti sakelar putar yang sangat cepat. Dalam arti lain mengandung arti suatu rangkaian logika yang dapat menerima beberapa saluran data input yang terdiri dari satu bit atau lebih secara paralel dan pada outputnya hanya dilewatkan salah satu data saja yang terpilih. Saluran data input ini dikontrol oleh beberapa saluran kontrol yang sering disebut sebagai ssaluran pemilih. Jumlah saluran kontol berkaitan erat dengan jumlah saluran data input yangakan dikontrol. Moltiplekser banyak sekali jenisnya. Pada penelitian multiplekser yang akan dibahas adalah multiplekser 74LS147. miltiplekser ini merupakan multiplekser 9 line ke 4 line. Mempunyai 16 pin, terdiri dari 9 buah pin input dan 4 buah pin output, 2 buah pin catu daya dan satu buah pin NC. - Multiplekser 2-Masukkan
      Rangkaian Multiplekser 2-input 
    - Multiplekser 4-masukan
    Rangkaian Multiplekser 4-input
    Ditentukan oleh nilai 2 jalur SELECT (S0, S1)
    , dapat dikonstruksi menggunakan 3 buah MUX 2-masukan.    
  3. Demultiplekser
  4. Demultiplexer adalah kebalikan dari multiplexer, rangkaian ini menerima informasi dari beberapa saluran dan membagikannya ke tujuan yang lebih banyak. Peralatan demultiplexer dan multiplexer bila digunakan bersama-sama dalam suatu sistam yang ingin melipat gandakan saluran data, mengirimkannya melalui suatu saluran, dan mengubahnya kembali menjadi bentuk data aslinya pada ujung penerima untuk kembali diproses. Demultiplexer adalah suatu transmisi yang dapat mentransmisikan daya masukan yang datang pada sebuah kawat tunggal pada salah satu dari beberapa jalur keluaran. Demultipexer merupakan suatu proses kebalikan dari multiplexer. Demultiplexer berfungsi mangambil satu dari saluran input atau lebih dan mendistribusikannya ke beberapa saluran output. Salah satu IC demultiplexer adalah 74LS138. IC ini mempunyai 16 pin yang terdiri dari 8 pi input, 3 pin output, 2 pin catu daya, dan 3pi enable. IC 74LS138 berfungsi untuk menyalurkan 3 masukan data ke masukan ke 8 jalur keluaran. Setiap jalur data input yang ingin digunakan diubah kedalam bentuk biner. Jika dalam jalur data input Ao (ILL), yang digunakan, maka pada outputnya akan menghasilkan Qo (L). Rangkaian yang terdapat pada demultiplexer ini yaitu rangkaian Scmitt Trigger, JK flip-flop, amplifier, trnsistor sebagai sakelar, relay dan mikropon.

Kamis, 05 Mei 2011

Mengenal Kapasitor


Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan atau energi listrik. Kemampuan sebuah kapasitor dalam menyimpan muatan listrik dinyatakan dalam sebuah besaran yang disebut kapasitas dengan satuan farad. Nama lain dari kapasitor ini adalah adalah kondensator. Komponen ini terdiri dari 2 pelat logam yang dipisahkan dengan isolator. Isolator ini menunjukkan nama dari kapasitor tersebut. Cara pembacaan nilai kapasitor berbeda – beda sesuai dengan jenisnya, ada yang tertera pada bodi kapasitor. Sifat kapasitor adalah dapat menerima arus listrik dan menyimpannya dalam waktu yang relatif.

Cara Kerja Kapasitor :
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain.
Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini "tersimpan" selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya.

Penggunaan Kapasitor dalam Rangkaian :
• Sebagai perata arus
• Sebagai penyimpan arus listrik

Jenis-jenis Kapasitor :
Kapasitor dibedakan menjadi dua yakni :
1.kapasitor tetap
2.kapasitor variabel.
Kapasitor tetap nilai kapasitasnya sudah tidak dapat diubah-ubah seperti : kapasitor film,kapasitor polyster,kapasitor keramik,kapasitor mika , dll. Sedang kapasitor variabel adalah kapasitor yang nilai kapasitasnya dapat diubah – ubah seperti : VARCO (Variabel Condensator), kapasitor Trimer.

Adapun jenis – jenis kapasitor berdasarkan isolatornya adalah sebagai berikut :
a. Kondensator Elektrolit / ELCO (kondensator yang memiliki polaritas, kaki + dan kaki -)
b. Kondensator Keramik
c. Kondensator Mylar
d. Kondensator Mika
e. Kondensator Kertas

Contoh kapasitor yang banyak dipasaran :
1.Kapasitor Elektrolit
Kapasitor ini terdiri dari pelat alumunium dan alumunium oksida yang dipisahkan oleh kertas yang direndam dalam larutan alumunium berat. Pelat ini kemudian digulung membentuk silinder.
Ciri – cirinya adalah :
• Memiliki polaritas yakni positif dan negative
• Nilai kapasitasnya dinyatakan dalam μF dan dengan tegangan kerja tertentu yang tidak boleh dilampaui.
• Kerusakan yang sering terjadi adalah konslet,kering,bocor,atau meletus.

2.Kapasitor Keramik
Ciri – cirinya :
• Tidak memiliki polaritas / nonpolar
• Bentuk bulat tipis ( seperti kancing baju )
• Kapasitasnya dinyatakan dalam pF
• Tegangan kerjanya mulai dari 25 volt, 50 volt , 100 volt , 150 volt , 200 volt , 400 volt bahkan sampai ribuan volt.
• Nilai kapasitasnya ada yang tertulis langsung dan ada yang menggunakan hitungan.

3. Kapasitor Mylar
Kapasitor dengan bahan penyekatnya terbuat dari plastik (nonpolar).

4.Kapasitor Kertas
Kapasitor ini terdiri dari du pelat timah yang disekat oleh kertas dan kemudian digulung sehingga berbentuk silinder. Dalam hal ini kertas berfungsi sebagai dielektrik yang memisahkan kedua pelat timah.

5.Kapasitor Variabel
Kapasitor ini terdiri dari dua tumpukan pelat konduktor yang dipisahkan oleh udara. Kumpulan pelat yang satu dapat di putar terhadap kumpulan pelat yang lain dan ini akan menyebabkan kapasitas dari kapasitor ini berubah. Kapasitor ini digunakan antara lain untuk memilih frekuensi gelombang pada pesawat radio penerima.

6.Kapasitor Tantalum
Ciri – cirinya :
• Memiliki polaritas positif dan negative
• Berfungsi sama dengan kapasitor elektrolit
•Nilai kapasitasnya dinyatakan dalam μF
• Mempunyai unsur logam yang kuat

7.Kapasitor Trimer
Ciri – cirinya :
• Penyetelan dilakukan menggunakan obeng
• Kedua keping logamnya diisolasi menggunakan lapisan tipis
• Memiliki kapasitas antara 20 pF hingga 100 pF
• Dimanfaatkan pada penerima radio maupun pesawat komunikasi
• Berfungsi sebagai pemilih gelombang / tunning.

8.Kapasitor Film
Ciri – cirinya adalah :
• Tegangan kerjanya sangat tinggi
• Tidak memiliki polaritas
• Nilai kapasitasnya dinyatakan dalam μF
• Kapasitas ada yang tertulis langsung dan ada menggunakan kode warna
• Banyak digunakan pada lampu blitz kamera

Tipe Kapasitor
Kapasitor terdiri dari beberapa tipe, tergantung dari bahan dielektriknya. Untuk lebih sederhana dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu kapasitor electrostatic, electrolytic dan electrochemical.

1. Kapasitor Electrostatic
Kapasitor electrostatic adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan bahan dielektrik dari keramik, film dan mika. Keramik dan mika adalah bahan yang popular serta murah untuk membuat kapasitor yang kapasitansinya kecil. Tersedia dari besaran pF sampai beberapa uF, yang biasanya untuk aplikasi rangkaian yang berkenaan dengan frekuensi tinggi. Termasuk kelompok bahan dielektrik film adalah bahan-bahan material seperti polyester (polyethylene terephthalate atau dikenal dengan sebutan mylar), polystyrene, polyprophylene, polycarbonate, metalized paper dan lainnya.
Mylar, MKM, MKT adalah beberapa contoh sebutan merek dagang untuk kapasitor dengan bahan-bahan dielektrik film. Umumnya kapasitor kelompok ini adalah non-polar.

2. Kapasitor Electrolytic
Kelompok kapasitor electrolytic terdiri dari kapasitor-kapasitor yang bahan dielektriknya adalah lapisan metal-oksida. Umumnya kapasitor yang termasuk kelompok ini adalah kapasitor polar dengan tanda + dan - di badannya. Mengapa kapasitor ini dapat memiliki polaritas, adalah karena proses pembuatannya menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kutup positif anoda dan kutup negatif katoda.
Telah lama diketahui beberapa metal seperti tantalum, aluminium, magnesium, titanium, niobium, zirconium dan seng (zinc) permukaannya dapat dioksidasi sehingga membentuk lapisan metal-oksida (oxide film). Lapisan oksidasi ini terbentuk melalui proses elektrolisa, seperti pada proses penyepuhan emas. Elektroda metal yang dicelup kedalam larutan electrolit (sodium borate) lalu diberi tegangan positif (anoda) dan larutan electrolit diberi tegangan negatif (katoda). Oksigen pada larutan electrolyte terlepas dan mengoksidai permukaan plat metal. Contohnya, jika digunakan Aluminium, maka akan terbentuk lapisan Aluminium-oksida (Al2O3) pada permukaannya.
Dengan demikian berturut-turut plat metal (anoda), lapisan-metal-oksida dan electrolyte(katoda) membentuk kapasitor. Dalam hal ini lapisan-metal-oksida sebagai dielektrik. Dari rumus (2) diketahui besar kapasitansi berbanding terbalik dengan tebal dielektrik. Lapisan metal-oksida ini sangat tipis, sehingga dengan demikian dapat dibuat kapasitor yang kapasitansinya cukup besar.
Karena alasan ekonomis dan praktis, umumnya bahan metal yang banyak digunakan adalah aluminium dan tantalum. Bahan yang paling banyak dan murah adalah Aluminium. Untuk mendapatkan permukaan yang luas, bahan plat Aluminium ini biasanya digulung radial. Sehingga dengan cara itu dapat diperoleh kapasitor yang kapasitansinya besar. Sebagai contoh 100uF, 470uF, 4700uF dan lain-lain, yang sering juga disebut kapasitor elco.
Bahan electrolyte pada kapasitor Tantalum ada yang cair tetapi ada juga yang padat. Disebut electrolyte padat, tetapi sebenarnya bukan larutan electrolit yang menjadi elektroda negatif-nya, melainkan bahan lain yaitu manganese-dioksida. Dengan demikian kapasitor jenis ini bisa memiliki kapasitansi yang besar namun menjadi lebih ramping dan mungil. Selain itu karena seluruhnya padat, maka waktu kerjanya (lifetime) menjadi lebih tahan lama. Kapasitor tipe ini juga memiliki arus bocor yang sangat kecil Jadi dapat dipahami mengapa kapasitor Tantalum menjadi relatif mahal.

3. Kapasitor Electrochemical
Satu jenis kapasitor lain adalah kapasitor electrochemical. Termasuk kapasitor jenis ini adalah batere dan accu. Pada kenyataanya batere dan accu adalah kapasitor yang sangat baik, karena memiliki kapasitansi yang besar dan arus bocor (leakage current) yang sangat kecil. Tipe kapasitor jenis ini juga masih dalam pengembangan untuk mendapatkan kapasitansi yang besar namun kecil dan ringan, misalnya untuk applikasi mobil elektrik dan telepon selular.

Cara Membaca Elco
Misalnya dibadan ELCO tertera tulisan 10uF/16v berarti ELCO tersebut memiliki ukuran 10 mikro farad dan tegangan kerjanya maksimal 16v. Jika tegangan yang diberikan lebih besar dari tegangan kerja maka ELCO akan rusak. Sisi ELCO yang terdapat tanda panah menunjukkan kaki disisi tersebut adalah kaki negatif.

Cara Membaca Kapasitor Keramik / Mika / Mylar
Misalnya di badan kapasitor tersebut tertera tulisan 103 artinya :
• Angka I : melambangkan angka
• Angka II : melambangkan angka
• Angka III : melambangkan jumlah nol & ukurannya dalam piko Farad. Jadi nilai kapasitor tersebut adalah 10.000 pF = 10 nF = 0,01uF.

Mengukur Elco Dengan Multitester

Sebenarnya cara yg saya sampaikan ini kurang pas untuk cek elco, dan cara yg tepat mengukur elco adalah dengan CAPACITANCE METER, dan dia akan menunjukkan kapasitas yg sebenarnya yg dimiliki elco itu. Tapi cara ini juga lumayan cukup membantu, berikut caranya :
Putar batas ukur pada Ohmmeter X1 / X10 untuk elco yang ukurannya besar dan X100 / X1K untuk elco yang ukurannya kecil.
Hubungkan probe ke masing-masing kaki ELCO (bolak balik sama saja)
Lihat penunjukan jarum pada papan skala.




Hasil Pengukuran:
• Jarum menunjuk angka & kembali ke tempat semula : elco baik
• Jarum menunjuk angka & tidak kembali ke tempat semula : elco bocor
• Jarum tidak bergerak sama sekali : elco putus
• Jarum menunjuk angka nol : elco short

Mengukur Kapasitor Non Polar Dengan Multitester
Sebenarnya cara ini juga kurang pas untuk cek kapasitor, dan cara yg tepat mengukur elco adalah dengan CAPACITANCE METER, dan dia akan menunjukkan kapasitas yg sebenarnya yg dimiliki elco itu. Tapi cara ini juga lumayan cukup membantu, berikut caranya :
Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K / X10K
Hubungkan probe ke masing-masing kaki kapasitor (bolak balik sama saja)
Lihat penunjukan jarum pada papan skala.



Hasil Pengukuran:
• Jarum menunjuk angka kemudian ke tempat semula : kapasitor baik
• Jarum menunjuk angka tdk kembali ke tempat semula : kapasitor bocor
• Jarum tidak bergerak : kapasitor putus
• Jarum menunjuk angka nol : kapasitor short


Baca juga postingan Mengenal Resistor

Rabu, 04 Mei 2011

Mengenal Resistor

resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang yang terbuat dari arang yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian(tahanan/penghambat). Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon . Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω.

Jadi Fungsi Resistor adalah :
1.Menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian elektronika.
2.Menurunkan tegangan sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian elektronika.
3.Pembagi tegangan.
4.Bekerjasama dengan Transistor dan Capasitor dalam suatu rangkaian elektronika untuk membangkitkan frequency rendah/tinggi.

Resistor terbagi menjadi :
1. Fixed resistor ( resistor biasa ) adalah resistor yang ukurannya tetap.
Adalah resistor yang besaran tahanannya tidak dapat diatur alias tetap,diantaranya :
- Resistor kawat logam,yaitu tahanan dari kawat logam yang digulung di permukaan tabung kaca.
- Resistor arang (komposisi),yaitu resistor dari bahan arang karbon terdapat gelang warna dibadannya,yang merupakan nilai besarantahanannya.
2. Variable resistor adalah resistor yang ukurannya dapat dirubah.
Adalah Resistor yang besaran tahanannya dapat diatur sesuai kebutuhan,diantaranya :
- Potensiometer,adalah resistor variabel arang berupa potensio putar dan geser.
- Trimpot,adalah resistor variabel arang yang dapat diatur tahanannya dengan memutar lubang
kecil pada badan trimpot dengan menggunakan obeng kecil.
- LDR (Light Dependend Resistor - Resistor Tergantung Cahaya) : adalah resistor variabel yang tergantung cahaya,resistansi akan turun/berkurang jika dia disinari,sebaliknya tahanan akan naik jika LDR dilindungi dari cahaya.
- Thermistor/NTC (Negative Temperature Coefisien - Resistor Tergantung Suhu) : adalah resistor variabel yang tergantung suhu,resistansi akan berubah akibat perubahan temperatur/suhu.
- PTC (Positive Temperatur Coefficient) : semakin panas hambatannya semakin besar.

Resistor memiliki gelang warna yang merupakan kode ukuran dari resistor tersebut.
Tabel gelang warna pada resistor :

Cara membaca gelang warna resistor :
Cara Menghitung nilai resistor
Gelang pertama : Nilai pertama = 3
Gelang kedua : Nilai kedua = 3
Gelang ketiga : Nilai pengali = x10 (10 pangkat N)
Gelang 4 : Toleransi=5% (Emas=5%, Perak=10%, dan Polos=20 %)
Maka nilai resistor tersebut adalah 330 Ohm dengan toleransi 5%.
Dengan demikian nilai aslinya bisa berkisar antara 313,5 Ohm – 346,5 Ohm. Angka 313,5 didapat dari 330 – (330 x 5%) dan 346,5Ohm dari 330 + (330 x 5%).



Baca juga postingan Mengenal Kapasitor

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites